2 Fungsi Platina Breaker Point dan Cara Kerja Penting!

Fungsi platina breaker point dan cara kerja – Dalam dunia otomotif, khususnya pada kendaraan yang lebih tua, sistem pengapian memainkan peran penting dalam operasi mesin. Salah satu komponen kunci dalam sistem pengapian tradisional adalah platina atau breaker point.

Meskipun teknologi modern telah banyak menggantikan sistem pengapian ini dengan sistem pengapian elektronik, memahami fungsi platina breaker point dan cara kerja tetap penting, terutama bagi mereka yang memiliki atau merawat kendaraan klasik. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang fungsi platina breaker point, cara kerjanya, dan perannya dalam sistem pengapian kendaraan.

Pengertian Platina Breaker Point

Fungsi platina breaker point dan cara kerja

Platina breaker point adalah komponen dalam sistem pengapian konvensional yang berfungsi untuk membuka dan menutup sirkuit pengapian. Terletak di dalam distributor, platina ini mengatur waktu pembukaan dan penutupan sirkuit, yang pada gilirannya mengontrol waktu percikan busi. 

Fungsi utama platina adalah untuk menghasilkan percikan listrik yang cukup untuk mengapikan campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder mesin.

Fungsi Platina Breaker Point

Fungsi platina breaker point dan cara kerja

1. Mengatur Waktu Pengapian

Platina berfungsi untuk membuka dan menutup sirkuit listrik dalam sistem pengapian. Saat platina tertutup, arus listrik mengalir ke koil pengapian, dan saat platina terbuka, arus listrik terputus, yang menyebabkan koil menghasilkan tegangan tinggi. Tegangan tinggi ini kemudian dikirim ke busi, yang menghasilkan percikan untuk mengapikan campuran bahan bakar dan udara.

2. Membuat Percikan di Busi

Pembukaan dan penutupan platina dengan cepat dan tepat waktu adalah kunci untuk menghasilkan percikan yang efektif di busi. Ketepatan waktu ini memastikan bahwa percikan terjadi pada saat yang tepat dalam siklus mesin untuk efisiensi pembakaran yang optimal.

Cara Kerja Platina Breaker Point

Fungsi platina breaker point dan cara kerja

Platina breaker point terdiri dari dua komponen utama: kontak tetap dan kontak bergerak. Saat poros distributor berputar, nok eksentrik pada poros tersebut akan mendorong kontak bergerak agar terpisah dari kontak tetap. Ini menciptakan celah (gap) yang menyebabkan sirkuit listrik terputus dan koil pengapian menghasilkan tegangan tinggi.

1. Proses Pembukaan dan Penutupan

Saat mesin beroperasi, poros distributor yang dihubungkan dengan mesin melalui timing gear atau rantai akan berputar. Gerakan ini menyebabkan nok eksentrik pada poros distributor mendorong kontak platina yang bergerak untuk membuka dan menutup dengan cepat. Setiap kali kontak terbuka, tegangan tinggi dihasilkan oleh koil dan dikirim ke busi.

2. Pengaturan Celah Platina

Celah antara kontak tetap dan kontak bergerak pada platina harus diatur dengan presisi. Jika celah terlalu kecil atau terlalu besar, waktu pengapian akan terpengaruh, yang bisa menyebabkan mesin tidak berjalan dengan efisien. Pengaturan celah ini biasanya dilakukan dengan menggunakan feeler gauge saat melakukan penyetelan atau servis rutin.

3. Pengaruh pada Performa Mesin

Kinerja platina yang baik sangat penting untuk efisiensi dan keandalan mesin. Platina yang aus atau tidak diatur dengan benar dapat menyebabkan mesin sulit dihidupkan, berjalan tidak lancar, atau bahkan kehilangan tenaga.

Platina breaker point adalah komponen kunci dalam sistem pengapian konvensional yang memiliki peranan penting dalam mengatur waktu pengapian dan pembuatan percikan di busi. Meskipun teknologi pengapian modern telah banyak menggantikan platina dengan sistem pengapian elektronik, pemahaman tentang cara kerja dan pemeliharaan platina tetap penting, terutama bagi mereka yang memiliki atau merawat kendaraan klasik.

Dengan pemeliharaan yang tepat dan pemahaman yang benar tentang fungsi platina breaker point dan cara kerja sistem pengapian kendaraan Anda dapat beroperasi dengan efisien dan andal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *